Daftar  |  Masuk
6 sampai 10 dari 175
Halaman:   Sebelumnya  1   2   3   4   5   6 ...  Berikutnya

14 Agustus 2023

Berat badan: Sejauh ini Berkurang: Sisa: Diet diikuti:
67,4 kg 11,6 kg 0 kg Cukup Baik
   Tambahkan Komentar Kehilangan 0,3 kg dalam 1 minggu

28 Februari 2023

25 Februari 2023

ALASAN KENAPA MAKAN DIBAWAH BMR ADALAH BUNUH DIRI PERLAHAN   
oleh Najip. A. Munajat   
   
Sudah umum jika orang yang diet berdasarkan keilmuan, pasti pernah denger kalau BMR itu batas kalori minimal untuk organ kita berfungsi.   
   
Saya akan beri contoh, saya memiliki BMR sekitar 1600kcal. Berikut estimasi pembagian kalori ke beberapa organ penting dan organ lainnya di tubuh saya:   
   
- Otak: sekitar 320 kalori (20% dari total BMR)   
- Jantung: sekitar 112 kalori (7% dari total BMR)   
- Hati: sekitar 432 kalori (27% dari total BMR)   
- Ginjal: sekitar 160 kalori (10% dari total BMR)   
- Otot: sekitar 288 kalori (18% dari total BMR)   
- Organ lain: sekitar 288 kalori (18% dari total BMR)   
   
Kebayang kan? kenapa makan dibawah BMR sekalipun kita punya cadangan lemak di tubuh bisa menyebabkan aneka penyakit. 
Gimana gak fokus coba? Otaknya aja kurang dikasih asupan, kerusakan otak menanti. 
Gimana gak anemia coba, organ yang memproduksi sel darah merah kurang berfungsi 
Belum bakal keluar keluhan organ lain. Belum termasuk organ lain seperti kulit, akibatnya ya muncul jerawatan, kulit kusam, dll. 
Belum hal lain seperti berhenti haid, susah BAB, dan masih banyak lagi. Yang lebih ngeri kalau sudah gagal jantung. Mau? Mudah-mudahan gak ada yang mau ya.    
   
STOP MAKAN SEDIKIT! Jangan sampai kurang gizi ya. Bukan cuma kerusakan organ, tapi maut menanti.   
   
Semoga bermanfaat, dari saya mantan pengkonsumsi 500kcal/hari di tahun 2015, dan 1400kcal di tahun 2017 yang dulu butuh 2 tahun untuk pemulihan kesehatan.   
   
Kalau mau belajar bareng dari berbagai sumber medis (saya belum jadi coach), boleh DM IG saya, username-nya ada di profil FS saya.   
   
Sumber medis yang dapat dipertanggung jawabkan:   
   
- Harris JA, Benedict FG. A Biometric Study of Basal Metabolism in Man. Proc Natl Acad Sci U S A. 1918 Nov;4(12):370-3.   
   
- Mifflin MD, St Jeor ST, Hill LA, Scott BJ, Daugherty SA, Koh YO. A new predictive equation for resting energy expenditure in healthy individuals. Am J Clin Nutr. 1990 Feb;51(2):241-7.   
   
- Katch V, McArdle WD, Katch FI. Exercise Physiology: Nutrition, Energy, and Human Performance. 8th ed. Philadelphia, PA: Wolters Kluwer Health/Lippincott Williams & Wilkins; 2015.   
   
- Wang Z, Deurenberg P, Wang W, Pietrobelli A, Baumgartner RN, Heymsfield SB. Hydration of fat-free body mass: review and critique of a classic body-composition constant. Am J Clin Nutr. 1999 Jul;70(1):5-12.   
   
- Institute of Medicine (US) Subcommittee on Interpretation and Uses of Dietary Reference Intakes; Institute of Medicine (US) Standing Committee on the Scientific Evaluation of Dietary Reference Intakes. DRI, Dietary Reference Intakes: The Essential Guide to Nutrient Requirements. National Academies Press (US); 2006.

23 Februari 2023

22 Februari 2023

KENAPA MENGHITUNG BMR & TDEE DENGAN MEMASUKAN PERSEN LEMAK TUBUH LEBIH AKURAT DARI VERSI HANYA MENGANDALKAN BERAT BADAN TOTAL  
  
Memperhitungkan kebutuhan kalori harian sangat penting untuk mencapai tujuan kebugaran dan kesehatan seperti menurunkan berat badan atau meningkatkan massa otot. BMR (Basal Metabolic Rate) dan TDEE (Total Daily Energy Expenditure) adalah perhitungan dasar untuk mengetahui jumlah kalori yang dibutuhkan tubuh dalam sehari. Namun, untuk memperoleh hasil yang lebih akurat, penting untuk memasukkan persentase lemak tubuh dan massa otot dalam perhitungan BMR dan TDEE.  
  
Persentase lemak tubuh dan massa otot memberikan informasi tentang komposisi tubuh yang berguna dalam mengatur pola makan dan olahraga. Semakin banyak massa otot, semakin tinggi BMR dan TDEE seseorang. Sedangkan semakin banyak lemak tubuh, semakin rendah BMR dan TDEE seseorang. Oleh karena itu, memasukkan persentase lemak tubuh dan massa otot dapat membantu menentukan kebutuhan kalori harian yang tepat.  
  
Meskipun demikian, tidak semua orang memiliki akses atau mampu melakukan pengukuran persentase lemak tubuh dan massa otot yang akurat seperti DEXA scan atau MRI. Kedua metode tersebut memerlukan peralatan khusus dan biaya yang mahal. Namun, ada alternatif yang lebih terjangkau dan mudah digunakan seperti timbangan digital dengan sensor bioelektrik dan kalkulator online.  
  
Timbangan digital dengan sensor bioelektrik telah diuji dalam berbagai studi, dan hasilnya cukup akurat dalam memperkirakan persentase lemak tubuh. Sebuah studi yang dilakukan di Inggris menemukan bahwa timbangan digital dengan sensor bioelektrik memberikan hasil yang hampir sama dengan pengukuran DEXA scan dalam memperkirakan persentase lemak tubuh.  
  
Selain itu, kalkulator online juga dapat digunakan untuk memperkirakan persentase lemak tubuh dan massa otot. Beberapa kalkulator online telah diuji dalam berbagai studi dan ditemukan memberikan hasil yang cukup akurat. Namun, perlu diingat bahwa hasil dari kalkulator online mungkin tidak seakurat hasil dari pengukuran langsung.  
  
Dalam kesimpulannya, memasukkan persentase lemak tubuh dan massa otot dalam perhitungan BMR dan TDEE dapat memberikan perkiraan yang lebih akurat tentang kebutuhan kalori harian seseorang. Ada alternatif yang lebih terjangkau dan mudah digunakan seperti timbangan digital dengan sensor bioelektrik dan kalkulator online.  
  
Referensi jurnal kesehatan & medis:  
  
1. Bosy-Westphal, A., Danielzik, S., Dörhöfer, R. P., & Later, W. (2009). Accuracy of Bioelectrical Impedance Consumer Devices for Measurement of Body Composition in Comparison to Whole Body Magnetic Resonance Imaging and Dual X-Ray Absorptiometry. Obesity Facts, 2(1), 17–24. https://doi.org/10.1159/000189189  
Lukaski, H. C., Bolonchuk, W. W.,  
  
2. Brodie, D. A., Moscrip, V. L., & Hutcheon, R. G. (1988). Body composition measurement: a review of hydrodensitometry, anthropometry, and impedance methods. Nutrition Reviews, 46(6), 161-178. https://doi.org/10.1111/j.1753-4887.1988.tb05392.x  
  
3. Mifflin, M. D., St Jeor, S. T., Hill, L. A., Scott, B. J., Daugherty, S. A., & Koh, Y. O. (1990). A new predictive equation for resting energy expenditure in healthy individuals. The American Journal of Clinical Nutrition, 51(2), 241-247. https://doi.org/10.1093/ajcn/51.2.241  
  
4. Cunningham, J. J. (1991). A reanalysis of the factors influencing basal metabolic rate in normal adults. The American Journal of Clinical Nutrition, 53(4), 814-821. https://doi.org/10.1093/ajcn/53.4.814  
  
5. Hall, K. D., & Guo, J. (2017). Obesity energetics: body weight regulation and the effects of diet composition. Gastroenterology, 152(7), 1718-1727. https://doi.org/10.1053/j.gastro.2017.01.052  
  
6. Katch, F. I., McArdle, W. D., & Katch, V. L. (2011). Essentials of exercise physiology. Lippincott Williams & Wilkins.  
  
7. Kalkulator Persentase Lemak Tubuh Online. (n.d.). Diakses pada 22 Februari 2023, dari https://www.omnicalculator.com/health/body-fat  
  
8. Kalkulator Massa Otot Online. (n.d.). Diakses pada 22 Februari 2023, dari https://www.omnicalculator.com/health/lean-body-mass


Sejarah Berat Badan najip


Dapatkan aplikasi ini
    
© Hak Milik FatSecret 2024.